Spesies Baru dari Borneo


Spesies Baru dari Borneo

Seekor katak tanpa paru-paru adalah salah satu dari 123 jenis hewan baru yang berhasil di temukan Pulau Borneo sejak tahun 2007. 

Pulau Borneo sebagai salah satu paru-paru duni menjadi mendapatkan perhatian dari dunia internasional berkaitan dengan pelestarian habitat dan berbagai jenis mahluk yang ada di dalamnya.

Sebuah laporan dari WWF (World Wildlife Fun) menghimbau penduduk dunia untuk bersama-sama menjaga kelestarian mahluk hidup di Pulau Borneo yang menjadi wilayah 3 negara, Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam. Dalam laporan itu tertulis bahwa tantangan WWF adalah menjamin wilayah berharga ini tetap terjaga untuk generasi yang akan datang.

Penelitian species di Borneo dimulai di pada Februari  2007. Tujuan proyek ini adalah untuk melindungi 220.000 km persegi hutan tropis yang oleh Charles Darwin dianggap sebagai “Rumah Mewah Alami”. Para penjelajah dari berbagai zaman telah mendatangi Borneo, namun selama berabad-abad pula pulau yang menjadi salah satu pulau terbesar di dunia itu masih menyembunyikan misteri. Menurut Adam Tomasek, pemimpin WWF untuk Proyek Boreo, secara biologis spesies di pulau ini masih banyak yang belum diungkap.  

"Jika hutan tropis ini yang tidak ada duanya ini dapat dilindungi untuk anak-anak kita, maka penemuan-penemuan lain juga akan dilakukan oleh generasi kita,” ujarnya. 

Spesies lain yang berhasil ditemukan di sini adalah seekor serangga lengket berkukuran, 56,7 cm, dengan warna yang indah. Adap juga katak dan ular yang bisa terbang dan berubah warna kulit serta mata mereka. Total penemuan spesies ini adalah 67 tanaman, 29 hewan bertulang belakang, 17 ikan, 5 katak, 3 ular,  2 kadal dan satu spesies burung. 

Borneo juga telah lama dikenal sebagai kerajaan monster serangga, termasuk kecoa raksasa yang panjangnya bisa mencapai 10 cm. www.cbc.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Spesies Baru dari Borneo"

Post a Comment