Hong Kong Terapkan Metode Baru untuk Anak-anak Tuna Rungu


Hong Kong Terapkan Metode Baru untuk Anak-anak Tuna Rungu

Anak-anak tuna rungu di Hong Kong awalnya harus mengenyam pendidikan di sekolah khusus yang terpisah dengan anak-anak normal. Namun kini, anak-anak tuna rungu bisa sekolah di tempat yang sama dengan anak lainnya. Kebijakan ini tengah diuji coba di Hong Kong, dengan menggabungkan siswa tuna rungu ke dalam sekolah public. 

3 tahun yang lalu Heidi Wong Suet-ying, (9 th) terlihat tidak percaya diri jika harus bergaul dengan teman-teman sebaya yang normal. Heidi yang tuna rungu juga harus bersekolah di sekolah khusus.

Tetapi setelah belajar bahasa isyarat, gadis yang kini duduk di kelas 2 sekolah dasar bisa sekolah bersama teman-teman yang berbeda darinya. Seorang guru khusus setia mendampingi Heidi di kelas. “Kini Heidi nampak lebih ceria.” Ujar Ibu Heidi, Choi Tsz-wan, seperti yang dikutip dari www.thestandard.com.hk oleh  Colleen Lee.

Sebelum masuk sekolah umum, Heidi sempat sekolah di taman kanak-kanak bersama teman-teman tuna rungu. Saat itu, Masih menurut Choi,  Heidi begitu pemalu dan menghindari berkomunikasi dengan orang lain. “Namun kini Heidi sadar, bahwa ia tidak berbeda dengan teman-teman normal, dan ia harus keluar dari cangkangnya.”Tambah Choi.

Selain bisa belajar satu kelas dengan anak-anak normal, Heidi juga tidak lagi menggunakan alat Bantu dengar. Pemerintah melalui sekolah menyediakan bantuan gambar atau tulisan Cina dan Inggris. Dan melalui penjelasan bahasa isyarat dari instruktur khusus.

Hampir semua mata pelajaran dan kegiatan di sekolah melibatkan wali kelas, instruktur tuna rungu maupun ahli bahasa isyarat. Bantuan visual, tremasuk presentasi dengan powerpoint dan gambar. Siswa tuna rungu dapat menjawab pertanyaan dari guru dan menjelaskan sesuatu dengan menggunakan bahasa isyarat. 

Heidi merupakan satu dari 25 anak tuna rungu parsial maupun total yang bergabung di Universitas China Pusat  pada Program Linguistik Tanda dan Studi Tuna Rungu. 

Menurut Chris Yiu Kun-man, proyek manajer Universitas tersebut, program ini membawa manfaat baik bagi anak-anak tuna rungu maupun anak normal. Chris mengatakan, sekitar 3.000 siswa tuna rungu dari taman kanak-kanak hingga sekolah dasar kini bisa sekolah di sekolah khusus maupun sekolah umum. Chris menambahkan, sebelum program ini, permasalahan yang umumnya dialami siswa tuna rungu yang belajar di sekolah umum adalah, mereka dibiarkan tidak berdaya dalam belajar. Dan sulit memiliki teman untuk diajak berbagi. Keadaan itu kini berbeda, sejak program ini direalisasikan, kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi siswa tuna rungu diantara siswa normal meningkat. (www.thestandard.com.hk)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hong Kong Terapkan Metode Baru untuk Anak-anak Tuna Rungu"

Post a Comment