Angka Kelahiran Menurun Drastis, Pemerintah Taiwan Beri Subsidi

Ilustrasi : fithriimamah.wordpress.com

Angka Kelahiran Menurun Drastis, Pemerintah Taiwan beri subsidi

Pemerintah Taiwan akan memberikan subsidi kepada masyarakatnya untuk mengikuti program kesuburan reproduski. Hal ini dilakukan karena Taiwan sebagai salah satu negara dengan angka kelahiran rata-rata terendah di dunia di tahun 2010.

Departemen Kesehatan akan memberikan subsidi sebesar T$ 50.000 (sekitar Rp 15 juta) untuk biaya pengobatan kepada para pasangan yang sulit mendapatkan keturunan dan kesulitan biaya. Biaya ini dikeluarkan untuk sekali berobat ke dokter kandungan. Dana yang disiapkan oleh pemerintah Taiwan kepada para pasangan di negara out diperkirakan berjumlah T$ 500 juta (sekitar Rp 1,5 milyar) setiap tahunnya. 

Kebijakan ini diambil oleh pemerintah Taiwan untuk menaikan angka kelahiran yang menurun selama dua tahun terakhir ini. Krisis ekonomi global menjadi salah satu alasan mengapa orang tua menunda untuk memiliki anak. 

Di Tahun 2007, jumlah bayi yang dilahirkan dari “Program Fertilitas” adalah sebanyak 2,926. Setiap bayi tersebut membutuhkan biaya persalinan sekitar T$ 150.00 - T$ 270.000 ( Rp 43.500.000 –  Rp 78.294.000). Tingkat kesuburan yang rendah ini mengakibatkan jumlah bayi yang dilahirkan menurun setiap tahunnya di Taiwan dan menjadikan Taiwan sebagai negara dengan angka kelahiran terendah di dunia. Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang menyebutkan, di tahun 2001 jumlah kelahiran di Taiwan 300.000 bayi, lalu menurun di tahun 2002 menjadi 200.000 jiwa. Dan tahun 2009 menjadi 191.000 bayi.

Pemerintah Taiwan sangat khawatir akan krisis ini. Menteri Kesehatan Taiwan, Yaung Chih-Liang bahkan mengatakan hal ini sebagai “Keadaan Masyarakat yang Tragis”. Yaung juga menegaskan rendahnya angka kelahiran akan menurunkan angka pekerja di masa depan. Dan mengakibatkan beban pemerintah untuk mengurus lansia bertambah. Kesulitan para anak untuk mengurus orang tua yang sudah lanjut usia bisa meningkatkan angka bunuh diri. 

Bukan hanya masalah ekonomi yang menjadi faktor penurunan angka kelahiran ini. Di masyakarat Taiwan juga berkembang persepsi baru dalam hal standar kehidupan. Sebuah universitas yang melakukan survey terhadap 100 orang yang berusia antara 20-40 tahun menyebutkan, spertiga dari mereka tidak punya rencana untuk memiliki anak. Hal ini untuk menghindari kebangkrutan dan kebebasan kehidupan mereka. (timesonline.com)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Angka Kelahiran Menurun Drastis, Pemerintah Taiwan Beri Subsidi"

Post a Comment