Kebun Binatang Dubai Berusaha Selamatkan Buaya Langka


Kebun Binatang Dubai Berusaha Selamatkan Buaya Langka

Dubai – Kebun binatang Dubai kini tengah berusaha keras menyelamatkan Harry, seekor buaya langka dai Sungai Nil yang diselamatkan dari perdagangan buaya ilegal. Menurut pihak kebun binatang, kondisi kesehatan Harry sangat memprihatinkan. 

Reptil berusia 6 bulan itu kehilangan 13 gram bobot tubuhnya ketika pertama kali ia dibawa ke kebun binatang pada Desember 2009, panjangnya 25 cm dengan berat 50 gram. Saat tim Gulfnews mengunjungi Harry kembali pada Januari 2010, berat buaya mungil itu meningkat 59 gram. 

Harry kehilangan nafsu makan sejak dua bulan terakhir, hal tersebut dikemukakan oleh Reza Khan, konsultan perlindungan hewan dari Kebun Binatang Dubai. “Harry harus dipaksa makan saat awal dibawa ke kebun binatang, namun kini ia justru menolak semua makanan yang diberikan,” ujar Khan. 

Khan menegaskan, memelihara hewan langka dan berbahaya sebagai binatang peliharaan seperti Harry bukanlah langkah penyelamatan binatang. “Itu tidak seperti yang dipikirkan orang, memperjualbelikan binatang seperti ini secara illegal berarti memperdayai masyakarat,” tambah Khan. 

Harry mendapatkan perlindungan 24 jam dari pihak kebun binatang oleh para professional. Harry juga sudah dipindahkan ke habitatnya, sebuah kolam di kebun bianatang guna membuatnya merasa lebih nyaman.

Buaya Sungai Nil bisa diidentifikasi dari warna punggungnya yang perenggu dan bagian perut yang bewarna kuning kehijauan dengan pusar bewarna ungu gelap. Buaya Sungai Nil merupakan buaya terbesar di Afrika dan menjadi buaya terbesar nomor dua di dunia setelah Buaya airlaut. Besar buaya ini 3,5-5 meters. Buaya tua dan dewasa bisa tumbuh hingga 5,5 meter bahkan lebih. Tetapi Buaya Sungai Nil terbesar yang pernah ditangkap adalah di Tanzania, dengan panjang 6,45 meter dan berat nyaris 1.090 kg.

Sebelumnya, diperkirakan ada 250.000 hingga 500.000 buaya Sungai Nil di sekitar Somalia, Ethiopia, Kenya, dan Zambia. Pada tahun 1993, sekitar 80.000 Buaya Sungai Nil diburu untuk diambil kulitnya di Afrika Selatan. Situasi ini mendorong kepunahan Buaya Sungai Nil di Afrika Selatan, Tengah, dan Barat. Populasi Buangai Sungai Nil semakin terdesak dikarenakan habitat lingkungannya yang semakin rusak.

"Harry lebih banyak menghabiskan waktunya di bawah sinar matahari disbanding di dalam kolam, Dia belum merasa nyaman apalagi pola makannya masih tidak sesuai,” jelas Khan mengenai hidup Harry di kebun binatang. Sehari-harinya Harry diberi daging ayam lalu berhenti, menurut Khan ini kebiasaan yang tidak lazim bagi seekor bayi buaya. (gulfnews.com)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebun Binatang Dubai Berusaha Selamatkan Buaya Langka"

Post a Comment