Definisi Riset : Apa itu Riset?

Seorang manajer tentu sering menghadapi permasalahan. Manajer pemasaran misalnya akan sering menghadapi masalah dimana penjualan perusahaan menurun. Masalah tersebut sebenarnya adalah masalah yang "wajar" terjadi, namun jika penurunan penjualan tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka kita perlu mencari tahu penyebabnya untuk dapat membuat solusi yang tepat. Mencari tahu penyebab masalah tidak bisa hanya dengan menduga saja. Kita perlu melakukan investigasi untuk menemukan fakta yang sebenarnya. Banyak cara yang biasa dilakukan oleh manajer pemasaran untuk menginvestigasi penyebab masalah tersebut, diantaranya dengan cara menanyakan langsung kepada konsumen apa yang menyebabkan mereka berhenti membeli produk perusahaan. Dengan begitu kita dapat mengetahui penyebab penurunan penjualan sekaligus kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen.

Ilustrasi di atas merupakan fenomena yang dapat kita temukan dalam keseharian kita. Kita sadari atau tidak sebenarnya kita sudah melakukan kegiatan riset. Rasa ingin tahu yang kita miliki senantiasa mendorong kita untuk menyelidiki berbagai fenomena yang terjadi. Misalnya ketika kita melihat ada kecelakaan di depan kita maka secara otomatis kita akan berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, siapa yang mengalami kecelakaan atau apa yang menyebabkan kecelakaan, dan sebagainya. Namun tidak semua penyelidikan memberikan hasil yang dapat menjawab pertanyaan dari rasa penasaran kita. Mengapa hal itu dapat terjadi? Jawabannya ada satu, yaitu karena kita tidak melakukan prosedur yang tepat untuk meneliti fenomena tersebut.

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah "penelitian" atau "riset". Kedua kata tersebut berasal dari kata yang sama yaitu "research" yang diadopsi dari bahasa Inggris. Kata tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu "re" dan "search". Kata "re" memiliki arti berulang- ulang dan kata "search" artinya mencari sesuatu, dalam hal ini informasi.

Menurut kamus Merriem-Webster online, pengertian riset adalah sebagai berikut:

"Studious inquiry or examination; especially : investigation or experimentation aimed at the discovery and interpretation of facts, revision of accepted theories or laws in the light of new facts, or practical application of such new or revised theories or laws."

Leedy (1989) yang mendefinisikan riset dari sisi utilitarian mengatakan bahwa riset adalah sebuah prosedur dimana kita mencoba untuk mencaritahu jawaban atas suatu masalah secara sistematis dan dengan didukung oleh fakta.

Definisi lain yang lebih teknis berasal dari Kerlinger (1970) yang mendefinisikan riset sebagai sebuah kegiatan investigasi yang sistematis, terkendali, empiris dan kritis terhadap suatu hipotesis awal mengenai suatu fenomena.

Selain istilah riset secara umum, studi mengenai riset tidak terlepas dari riset pemasaran karena riset pemasaran merupakan contoh riset yang banyak dilakukan. Riset pemasaran didefinisikan sebagai kegiatan sistematis yang meliputi identifikasi tujuan, pengumpulan, analisis, dan menyebarkan informasi, serta menggunakan informasi tersebut untuk membantu mengambil keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan pencarian solusi.

Empat Pengertian Riset yang Keliru

Meskipun istilah riset sudah tidak asing bagi kita, namun kita kerap salah menggunakan istilah riset seperti berikut ini:

  1. Kita sering salah mendefinisikan riset sebagai kegiatan mengumpulkan fakta dan informasi saja dimana mengumpulkan fakta hanya bagian dari kegiatan riset. Kegiatan riset yang sebenarnya lebih kompleks dimulai dari membuat definisi masalah, menyusun proposal riset, mengumpulkan data, analisis data, hingga mempresentasikan laporan riset.
  2. Kita juga sering salah mendefinisikan riset sebagai fakta yang berpindah dari satu situasi ke situasi lain. Mungkin kita pernah mengatakan, "Saya sudah melakukan riset dan menemukan sejumlah fakta yang saya sampaikan dalam buku laporan ini". Mudah memang bagi kita mengatakan hal tersebut (yaitu mencatat fakta ke dalam laporan) sebagai riset, padahal riset sebenarnya adalah bagaimana kita memaknai fakta tersebut sebelum dimasukan ke dalam laporan riset.
  3. Kita mungkin pernah mendefinisikan riset sebagai "kegiatan laboratorium" yang terpisah dari praktik kehidupan. Meskipun riset dibangun dari sebuah landasan teori, kita  sering lupa bahwa sebenarnya aktivitas riset memiliki dampak yang besar bagi semua aspek kehidupan dan dalam menciptakan pemahaman baru mengenai dunia kepada semua orang.
  4. Kita mungkin sering menemukan banyak produsen yang menggunakan kata "riset" untuk memasarkan produknya agar dibeli orang (dengan iming-iming bahwa produknya sudah melalui tahap penelitian), namun mereka tidak dapat menjawab ketika ditanya bukti dari riset tersebut atau metodologi apa yang digunakan. Hal ini karena sebenarnya yang mereka adalah "menebak" sesuatu, bukan meneliti.
Dari definisi riset yang telah disebutkan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan riset merupakan kegiatan investigasi ilmiah yang sistematis mengenai suatu materi/ fenomena untuk mencapai kesimpulan.  Oleh karena itu, informasi yang diperoleh dari riset sejogjanya merupakan fakta dan penting.  Penting disini berarti informasi riset bermanfaat bagi orang banyak. Dari sisi akademik sendiri, informasi dari riset bermanfaat untuk memperkaya ilmu yang sudah ada. Sementara bagi organisasi bisnis, riset bertujuan untuk menemukan peluang dan menyediakan solusi untuk mengatasi masalah.

Sebagai kegiatan yang berulang, maka dalam melakukan riset seorang periset harus sabar dan tekun. Meskipun dalam peraktiknya kita sering dituntut untuk menyediakan hasil riset dalam waktu yang singkat namun kita tidak boleh mengerjakan riset secara asal-asalan. Harus tetap mengacu pada kaidah pelaksanaan riset.

Baca Artikel Lainnya :



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Definisi Riset : Apa itu Riset?"

Post a Comment