Tips Bagaimana Memilih Topik untuk Riset / Penelitian

Apakah Anda pernah mendapat tugas membuat suatu penelitian atau riset namun belum menemukan topik atau tema yang menarik? Sering kali kita, khususnya mahasiswa tingkat akhir, mendapat tugas untuk melakukan riset dan biasanya ada dua kondisi yang kita hadapi. Pertama, dosen/guru kita sudah menyiapkan topik-topik yang dapat kita pilih untuk penelitian. Kondisi kedua, kita memulai riset dari nol yaitu dari mencari sendiri topik untuk riset. Pada kondisi pertama saja tidak jarang kita menghabiskan banyak waktu untuk memilih topik, apalagi untuk kondisi kedua mungkin kita akan menghabiskan waktu berminggu-minggu hanya untuk menentukan topik riset yang bagus.
Memahami permasalahan tersebut, maka penulis menyusun artikel ini guna membantu pembaca untuk memilih topik yang bagus. Artikel ini berupa tips untuk mempermudah Anda menemukan topik yang pas, namun pilihan tetap di tangan Anda. Selamat membaca dan selamat mencoba! 
  1. Memahami tugas yang diberikan
    Pertama, dalam memilih topik riset, pilihlah topik yang sesuai dengan apa yang ditugaskan kepada kita. Jika kita mendapatkan tugas untuk membuat riset mengenai tumbuhan herbal maka kita jangan memilih membuat judul penelitian “Persepsi Konsumen terhadap Komputer Buatan Cina”. Dengan mengetahui tugas yang diberikan kepada kita dapat mempersempit topik penelitian. Misalnya, kita mendapat tugas untuk meneliti dampak penggunaan internet, maka kita dapat memilih beberapa topik spesifik seperti: “Manfaat internet bagi sistem pengajaran di Desa X”, atau “Pengaruh Internet terhadap Minat Anak untuk Bermain di Luar Ruangan”, dan sebagainya.
  2. Memilih topik yang menarik buat kita atau dibutuhkan pembaca lain.
    Dari daftar topik-topik (jika ada) kita pilih topik yang menarik bagi kita. Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang selalu ingin tahu. Setiap orang akan memiliki minat yang berbeda. Hal ini yang membuat riset menjadi beragam. Jika kita melakukan penelitian terhadap hal yang disukai akan membuat kita bersemangat untuk mengerjakan penelitian tersebut. Namun jika kita tidak dapat memilih berdasarkan apa yang kita sukai, kita dapat memilih topik yang sekiranya akan menarik bagi pembaca.
  3. Pilih topik yang sekiranya memiliki banyak referensi.
    Topik yang masih baru dan belum banyak diteliti tentu memiliki nilai lebih jika Anda dapat menambah literaturnya melalui riset Anda. Namun, referensi untuk riset tersebut sedikit sehingga Anda harus bekerja lebih keras. Memilih topik yang memiliki referensi yang banyak akan membantu kita menyediakan latar belakang atau landasan teori yang mumpuni. Jika referensi sulit didapat maka akan membuat waktu pengerjaan penelitian kita menjadi lebih lama.
  4. What do you know?
    Maksud dari pernyataan tersebut adalah pilih topik riset yang Anda kuasai. Topik yang kita kuasai akan mempermudah kita untuk memulai dari mana riset tersebut dan membuat kita menyusun riset menjadi lebih sistematis.
  5. Apakah topik tersebut relevan?
    Kita juga bisa memilih topik yang relevan dengan diri kita, meskipun hal ini tidak wajib. Misalnya kita seorang mahasiswa fakultas kesehatan. Untuk mempersempit topik penelitian kita dapat memilih topik-topik yang hanya relevan dengan bidang kesehatan yang kita geluti. Hal ini juga membantu kita mengaplikasikan hasil riset.
  6. Perbanyak membaca dan diskusi
    Terkadang kita benar-benar dalam situasi yang “kosong” atau tanpa ide sama sekali. Untuk memperoleh topik kita bisa mencari secara acak ke berbagai sumber informasi, seperti ke perpustakaan, menjelajah website berita-berita atau jurnal-jurnal penelitian atau melakukan brainstorming dengan teman atau mentor. Sumber-sumber informasi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi kita. Semakin banyak yang kita baca maka akan semakin banyak ide yang kita dapat. Fenomena yang sedang hangat dibicarakan publik dapat menjadi topik yang menarik untuk diteliti.
Hal penting yang perlu Anda ketahui mengenai topik riset yang baik 
Beberapa sumber menambahkan, topik yang baik sebaiknya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas memungkinkan kita menulis banyak hal namun hanya dasarnya saja, sementara topik yang terlalu sempit akan sangat membatasi apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Topik yang baik adalah topik yang spesifik namun Anda dapat menceritakan banyak hal penting dari topik tersebut. 

Topik akan digunakan untuk menyusun judul. Judul penelitian yang baik adalah yang dapat memberi gambaran mengenai penelitian tersebut dan lengkap – yaitu memuat subjek penelitian, objek penelitian, dan variabel-variabel yang diteliti.

Berikut beberapa contoh topik riset yang sedang hangat diteliti (dikutip dari beberapa sumber penyedia jurnal online):

A. Riset di bidang Akuntansi
- Good Corporate Governance
- Real and Accrual-based Management and its legal consequencies

B. Riset di bidang Pemasaran
- Demarketing unrenewable products
- Green marketing
- Social marketing
- Ethical marketing
- Female consumers

C. Riset di bidang Sosiologi
- Abortion
- Absolute poverty
– the causes and how to remove it.
- Child labor
- Capitalism vs socialism
- Culture
- Consumerism, etc.

D. Riset di bidang Psikologi
- Antisocial personality disorder
- Attention span
- Attitude
- Bulliying - Child abuse

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Bagaimana Memilih Topik untuk Riset / Penelitian"

Post a Comment