Dabbawalla Mumbai, Walau Buta Huruf, Sistemnya Tetap Terbaik di Dunia


Dabbawalla Mumbai, Walau Buta Huruf, Sistemnya Tetap Terbaik di Dunia

Dabbawalla adalah jasa pengantar makan siang bagi para pekerja di Mumbai, India. Setiap harinya ribuan ibu-ibu rumah tangga memasak makanan untuk para suami mereka yang bekerja di daerah Mumbai. Makan siang yang hangat dan segar itu harus sampai ke tangan para pekerja tepat waktu dan pada tujuan yang tepat. Dan setiap harinya sekitar 5000 dabbawalla menjemput makanan itu dari rumah-rumah, lalu mengantarnya.

Di tahun 1880, Dabbawalla mulai dikenal, dan tahun 1890 Dabbawalla mulai diatur secara terorganisir. Dabbawalla atau Dabbawallah diambil dari Bahasa Hindi, yang artinya  ‘’laki-laki dengan kotak’’

Mumbai- India adalah salah satu kota terpadat di dunia dengan 13,662,885 (2008) dengan total wilayah 603.4 km2.  Mumbai menjadi salah satu kota terpadat, tersibuk, dan termacet di dunia. Setiap harinya Dabbawalla mengantarkan 175.000 hingga 200.000 kotak makan dengan jarak tempuh sejauh 60-70 km dengan menggunakan kereta api, bersepada,menggunakan gerobak, atau berjalan kaki. Tidak ada surat pengantar atau bukti pembayaran tertulis. Para Dabbawalla ini harus bisa mengantarkan kotak makan pelanggan tepat waktu dalam kondisi apapun.

Setiap Dabbawalla dibayar sekitar 4.000 rupee (US$ 40-80) setiap bulannya. mengantarkan makanan ini rupanya mencarik perhatian Pangeran Charles ketika iberkunjung ke Mumbai di tahun 2003, acara tersebut kemudian disiarkan melalui BBC. Dan sejak itu Dabbawalla menjadi semakin terkenal, bukan karena kegiatan ini warisan Inggris. Melainkan Dabbawalla menjadi salah satu jasa pengantar terbaik di dunia dengan kesalahan 1 banding 6.000.000 pengantaran.

Selain tingkat akurasi yang tinggi, umumnya para pengantar makanan ini adalah buta huruf. Mereka hanya mengenali kode dari angka dan warna. Dan metode ini ternyata membawa kesuksesan hingga sekarang. Kebiasaan masyarakat Mumbai makan siang dari bekal dimulai ketika masa penjajahan Inggris di India. Saat itu, para pejabat Inggris tidak cocok dengan makanan India. Mereka meminta kurir untuk membawakan makan siang dari rumah mereka. 

Di mata masyarakat barat, keakuratan Dabbawallah dalam mengatar makan siang tepat waktu sangat mencengangkan apalagi tanpa adanya bantuan teknologi canggih. Menurut New York Times, tahun 2007, pertumbuhan bisnis Dabbawallah terus berkembang dan setiap tahun perkembangannya 5-10%. (wikipedia dan berbagai sumber lain)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dabbawalla Mumbai, Walau Buta Huruf, Sistemnya Tetap Terbaik di Dunia"

Post a Comment