Isu Gender di Balik Mengorbitnya Astronot Jepang



Isu Gender di Balik Mengorbitnya Astronot Jepang

Rekor baru kesetaraan gender berlanjut ke angkasa. Untuk kedua kalinya astronot wanita Jepang mengorbit di stasiun angkasa internasional. 

Astronot wanita asal Jepang, Naoko Yamazaki menjadi wanita asal Jepang kedua yang mengorbit di angkasa. Penerbangan wanita pertama ke angkasa ini menjadi langkah besar dalam peradaban dunia dalam melihat gender. 

Naoko Yamazaki adalah wanita kedua yang mendapatkan kesempatan melihat luar angkasa secara langsung. Aksi perempuan yang disebut “mum astrounot” mendapatkan perhatian dari dunia, karena kehidupan pribadinya di Jepang. 

Untuk memberikan kesempatan kepada istrinya meraih cita-citanya, suami insinyur luar angkasa ini berhenti dari pekerjaannya di sebuah perusahaan piranti lunak. Setelah berstatus sebagai pengangguran, suami Naoko memilih merawat anak perempuan tunggalnya yang berusia 7 tahun, Yuki. 

Televisi Jepang kemudian memperlihatkan bagaimana Taichi Yamazaki menjalani kegiatannya sehari-hari. Dalam tayangan itu, terlihat Taichi memasak nasi, mencuci pakaian dan segudang aktivitas rumah tangga lain. Kegiatan ini masih jarang ditemukan di kalangan pria Jepang dimana umumnya istri bertugas mengurus rumah dan anak-anak sementara suami bekerja di luar. 

Yamazaki mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan ini bukanlah hal yang mudah. Ia juga mengaku harus berpisah lama dengan istrinya, selama  Naoko menjalani pelatihan di Amerika Serikat dan Rusia. 
Namun ketika pesawat luar angkasa membawa istrinya meluncur ke luar bumi, Taichi tidka dapat menyembunyikan keharuannya. Taichi mengaku sangat bangga dan bahagia karena istrinya akhirnya mampu meraih impiannya untuk terbag ke angkasa.  news.bbc.co.uk 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Isu Gender di Balik Mengorbitnya Astronot Jepang"

Post a Comment