Jepang Tolak Kesepakatan Perlindungan Tuna Sirip Biru

Jepang Tolak Kesepakatan Perlindungan Tuna Sirip Biru

Jepang tidak akan ikut dalam kesepakatan apapun, menyangkut perjanjian perdagangan internasional Tuna Sirip Biru. Perjanjian yang diprakarsai oleh Amerika Serikat itu berusaha melindungi Ikan Tuna Sirip Biru yang banyak diperdagangkan sebagai makanan.  Populasi Tuna Sirip putih kini semakin menghawatirkan. 

Jepang keberatan ikut serta dalam konservasi dan mnajement ikan yang digagas oleh Amerika Serikat. 

Menurut seorang negosiator, Masanori Miyahara melalui telepon, seperti yang dikutip dari nytimes.com. “Tidak ada pilihan lain selain  meninggalkan kesepakatan itu.” Efek sikap Jepang itu ditunjukan dengan mengabaikan larangan menjual Tuna Sirip Biru secara terbuka. 

Miyahara, delegasi papan atas  Jepang untuk Badan Internasional Pelestarian mengatakan pada  Forum Perdagangan Spesies Yang Terancam di New York, Mr. Miyahara mengatakan lembaga ini bukanlah tempat yang sesuai untuk mengatur perdagangan Ikan Tuna Sirip Biru.  

Proposal pengasingan terhadap Jepang ini membutuhkan persetujuan dari dua per tiga anggota  forum yang berjumlah 175 negara. Rencananya, keputusan tersebut akan segera diambil pada pertemuan selanjutnya di Bulan April di Doha-Qatar. 

Posisi ini menyulitkan bagi Jepang, dimana konsumsi Ikan Tuna Sirip Biru diimport 80% dari lautan Mediteran. Menurut Miyahara, Jepang meyakini bahwa perlindungan terhadap Ikan Tuna Sirip Biru seharusnya ditangani oleh lembaga Internasional. Lembaga yang dimaksud Miyahara adalah Komisi Inetrnasional Perlindungan Tuna Atlantik (ICCAT). “Lemaga tersebutlah yang seharusnya mengatur dan memberikan pelrindungan pada tuna-tuna itu.” 

Menurut  Miyahara, Jepang sangat mengerti Tuna Sirip Biru membutuhkan perlindungan, namun lembaga perlindungan itu nilainya sangat fleksibel. “Secara histories, hampir tidak ada spesies baru atau dihapuskan dari daftar spesies yang akan punah. Itulah sebabnya kami tidak percaya, Ikan Tuna Sirip Biru termasuk spesies langka.”Tambahnya.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: