Membiarkan Bayi Menangis, Akibatkan Kerusakan Otak

Membiarkan Bayi Menangis, Akibatkan Kerusakan Otak 

previews.123rf.com
Sebuah isu yang cukup hangat menggelitik praktisi parenting dari seluruh dunia adalah, jika bayi anda menangis, apakah bijaksana untuk segera menghampiri bayi dan membuatnya tenang atau membiarkannya sendiri sementara waktu?

Argumen yang panjang akan masalah ini sedikit terkuak baru-baru ini. Sebuah buku yang ditulis oleh Penelope Leach mengemukakan bahwa bayi yang dibiarkan oleh irang tuanya menangis sendirian, akan menyebabkan stres pada bayi, hal ini beresiko pada masa pertumbuhan sang bayi. 

Menurut argument Leach, penelitian tentang kerusakan otak akhir-akhir ini membuktikan bahwa bayi yang dibiarkan menangis sendiri dalam jangka waktu tertentu beresiko mengalami kerusakan otak, kapasitas belajar otak juga menjadi berkurang. "Ini bukanlah opini melainkan fakta bahwa meninggalkan bayi kita menangis sendiri berpitensi merusak otaknya. Jika kini kita tahu bahayanya, mengapa kita tetap mengambil resiko?” tambah Leach. 

Pernyataan Leach ini mengundang berbagai kontroversi, terutama dari Gina Ford, salah satu pakar parenting yang secara tegas menyatakan dalam tulisannya bagaimana merawat bayi dengan membiarkannya menangis selama 20 menit. Para ahli parenting barat menerapkan agar orang tua membiarkan bayi tidur sendirian di kamar.
  
Buku tulisan Ford yang terkenal, “ The Contented Little Baby Book” pertama kali diterbitkan pada 1999. Buku tersebut menyarankan kepada orang tua untuk membagi waktu mereka setiap 5 menit saat merawat bayi mereka. Pendekatan Fords mengatur segala aktivitas orang tua dalam merawat bayi mulai saat bayi bangun tidur hingga mereka kembali tidur di malam

Menurut Leach, bayi tidak memiliki mental yang cukup untuk belajar tidur pada waktu yang tepat. Jadi, membiarkan mereka menangis sendirian adalah hal yang sia-sia.”bayi yang dibiarkan menangis sendirian memang akan berhenti. Namun hal itu bukan karena mereka belajar tidur sendiri dengan senang. Namun karena mereka lelah meminta bantuan,” ujar Leach. 

Leach juga menegaskan, tangisan bayi merupakan salah satu signal bahwa bayi merasa tidak nyaman atau dalam keadaan tertekan. Jika bayi dalam keadaan tertekan yang akut, hal ini membangkitkan hormon stress atau Cortisol. Semakin banyak Cortisol yang dihasilkan, kemungkinan kerusakan otak bayi semakin besar.

"Tetapi hal ini bukan berarti bayi sama sekali tidka boleh menangis dna orang tua harus khawatir jika bayi menangsi. Semua bayi pasti menangis. Yang terpenting adalah respon apa yang diberikan ornag tua ketika mendapati bayi mereka menangis,” tambahnya lagi. 

Source : www.nzherald.co.nz

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Membiarkan Bayi Menangis, Akibatkan Kerusakan Otak"

Post a Comment