Program TV Miskin Kreativitas

Source Picture : http://images.clipartpanda.com
Program TV Miskin Kreativitas

Im sorry if my tittle looks very initating, but I don’t mean like that. Im not complaining either, I just want to share what I think, and what kind of solution I might gave. Jadi mohon tidak tersinggung yah. Gue gak bermaksud sok tau, hehehe, namanya juga blog pribadi.

Jadi gini, sebetulnya, perasaan ini gue dapati ketika makan tongseng bersama suami gue di tukang tongseng langganan. Saat itu sambil menunggu tongseng matang, kami nonton TV, siaran Indosiar. Gue lupa nama acaranya, tapi yang “mama-mamaan” gitu deh, seleb mama, mamamia, yang bawain Ruben, Ivan Gunawan, Ekko. Anyway. Awalnya sih asik juga dnegerin banyolan presenter itu. Pokoknya kalo Ruben, Eko dan Ivan emang gak usah diragukan deh. Acara pasti seru, rame, dan katanya rating bagus. Wah! Dan yang gue denger. Acara semacam inilah yang membiayai biaya produksi Indosiar selama ini, selain sinetron-sinetron animasi kerajaan, yang gue gak ngerti siapa yang main itu. Anyway, Indonesia yang tadinya membidik pasar SES A,B,C sepertinya mulai merubah positioning menjadi yang membidik golongan SES D,E. Kalo begitu langkah yang diambil Indosiar, gue pikir udah tepat. Karena memang jenis acara itu snagat digandrungi oleh pasarnya.

Dan acara Indosiarpun sukses. Presenternya makin naik namanya, tapi kalo pesertanya gue gak tau deh. Gak pernah hapal sih.
Namun anehnya, kok yang ginian diikutin RCTI? Gak percaya? Gue sempet shock juga. Dari Jum’at-Minggu kemaren kan libur. Jadilah gue menghabiskan waktu di rumah sambil menonton TV. Dan gue merasa sangat terganggu dengan adanya “Idola Cilik”. Acaranya sih bagus, yang bikin pusing durasinya ituloh. Berjam-jam! Dari jam 1 ampe jam 3. Ya Allah! Ada berbagai pertanyaan di kepala gue ketika menonton acara ini selama 1 jam.

1. Apakah RCTI udah gak mampu bikin acara yang seger?
2. Apakah bikin acara itu akan menguras banyak biaya?
3. Kemanakan bagian kreativ RCTI?
4. Kenapa nyontek acara TV lain yang notabene segmennya beda?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita lihat stasiun TV lain. Menurut gue, Trans TV dan Trans 7 adalah stasiun TV yang terbaik saat ini. Gue gak ada sodara apalagi temen yang kerja di situ. Dari sisi kreativitas, Transcorp berhasil menjadi lader dalam beberapa program, contohnya: Extravaganza, Prime time, dan Akhirnya datang juga. Belum lagi Ceriwis, Dorce Show, dan bertita ringan seperti Jelang siang, dan lainnya. Intinya. Di trans 7 ada talkshow fenomenal Empat mata, film box office di jam 7 sore (cukup menyegarkan dianatara sinteron striping yang ceritanya monoton). Ada beberapa hal yang membuat Transcorp cukup berjaya:
1. dikelola oleh orang-orang muda
2. engga terlalu berpatokan pada rating, karena kreativitas akhirnya akan menunjukkan rating sendiri
3. tim kreatif yang kompeten dan sistem kerja yang bagus

Sekarang kita lihat TVone, ANTV, dan SCTV. Kalo SCTV dan RCTI ampir2 mirip. Tapi kalo ANTV, gue lihat stasiun ini juga mencoba membidik pasar yang lain. Pasar eksekutif, tanpa sinetron kebanyakan. ANTV berusaha menjadikan I-sinema sebagai jagoan hiburannya. Cukup menyegarkan dan memberi pilihan  bagi penonton. TVone dilain pihak, mencoba menjadikan tayangan Discovery menjadi pengisi programnya di malam hari. Tapi usahanya dalam mencari bentuk cukup diacungi jempol. TVone berusaha mengurangi tayangan mistiknya, walau acara khasnya yang digemari belum keliatan.

Nah, trus pasti stasiun TV akan bilang. Eh, emangnya gampang bikin acara? Ya memang tidak gampang. Tapi bukan artinya gak bisa kan? Ini beberapa usulan dari gue:
1. Sitkom, gue rasa ini belum habis masa jayanya. Hanya saja cerita dan settingannya perlu ada perubahan. Memakai bintang-bintang baru yang belum terkenal, bisa jadi jalan untuk menarik penonton. Dandanan gila, dan karakter yang ajaib juga salah satu cara mencuri penonton, lihat saja Olga, Ruben, dan Aming.
2. Acara Liputan, penjelajahan, Misalnya sudut2 yang belum pernah dijelajah di Jakarta. Daerah yang ada tapi tersembunyi (semacam undercover gitu deh)
3. Sinetron yang temanya lebih membumi. Udah waktunya sinetron dewasa muncul lagi. 
4. Acara musik
5. Acara quiz 
6. Talk Show yang berwawasan lingkungan/social
7. dll

Nah mungkin gitu aja deh. Semoga temen-temen yang lain setuju yah. Bagus bukan berarti gak komersil. Acara talk shownya Oprah dan Kick Andy, buktinya banyak yang nonton. Hanya sekedar mengingatkan, bahwa frekuensi yang digunakan untuk menyiarkan acara adalah ranah public. Milik public. Mungkin public belum melek benar dengan masa depan dan tontonan, namun bukan artinya kita tidak bisa memulai dan memberi sedikit pendidikan berarti. Bravo  Broadcast Indonesia! Bravo Para Pekerja Televisi.

Penulis : Nurhablisyah, Msi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Program TV Miskin Kreativitas"

Post a Comment