Jangan Sepelekan Mual, Bisa Jadi Ini Gejala Kanker Hati

Jangan Sepelekan Mual, Bisa Jadi Ini Gejala Kanker Hati

Nenek Yati suka mengeluh mual. Ia memang punya sakit maag sejak lama. Kalau sudah begitu, dikerik, lalu minum obat maag biasanya sembuh. Namun akhir Nopember, mualnya tak kunjung reda. Nenek malah mengeluh sakit di bagian kanan atas hingga menangis. Tanggal 11 Desember 2014, Nenek Yati dibawa ke rumah sakit, sayangnya tim dokter tidak bisa berbuat banyak. Nenek meninggal dengan diagnose terakhir kanker hati (carcinoma hepatoseluler).

Nenek Yati tinggal bersama kami hampir tiga tahun. Sehari-hari perempuan kelahiran tahun 1965 ini memiliki berat tubuh 39 kg dengan tinggi badan 150 cm. Berat badan Nenek Yati memang tergolong kurus. Namun, kalau diperhatikan Nenek cukup sering makan, walau  porsinya tidak banyak. Nenek juga suka ngemil, minum susu, dan makanan lain. Cuma memang untuk menjadi lebih gemuk susah. Berat tubuh maksimal yang pernah diraih Nenek Yati adalah 45 kg, sekitar 1,5 tahun yang lalu.

Karena memiliki penyakit maag sejak lama, setiap mual, nenek cukup minum larutan lambung sebelum makan. Dalam satu hari, perutnya kembali normal. Namun, Akhir Nopember 2014, larutan untuk lambung itu sudah tidak mempan mengatasi nyeri perutnya. Nafsu makannya juga tidak kunjung membaik. Bahkan semakin tidak berselra makan. Hidangan lezat nan mahal tidak membuat Nenek Yati bergairah. Setiap pagi ia menyeduh the panas, namun beberpa saat kemudian ia muntahkan lagi. Walau sudah dipaksa ke dokter, nenek menolak. Ia paling anti datang ke dokter, entah untuk alasan apa. Padahl, Kami sudah bersedia menanggungnya. Namun nenek memilih untuk mengobati rsa sakitnya melalui jamu-jamuan, seperti air perasan Kunyit, atau sarapan Bangkwang. Tidak ada yang menyangka, penyakit ganas sedang bersarang di tubuhnya.

Setelah tidak kuat menahan sakitnya, Nenek baru pasrah untuk dibawa ke rumah sakit. Namun, sayang, penyatkit nenek sudah kadung menyebar. Selera makan makin turun, akhirnya tidak ada asupan gizi yang masuk. Makanan yang masuk hanya bisa 2 sendok, itupun kadang dimuntahkan lagi. Tubuh nenek mnejadi kuning, matanya juga jadi kuning. Setelah 9 hari menjalani perawatan di rumah sakit. Air seni nenek semakin bewarna cokelat tua. Tubuhnya makin kurus. Makanan yang dimasukkan melalui selang ke dalam hidungnya juga sudha tidak bisa diterima. Akhirnya Allah SWT memanggil Nenek Yati dari keluarga Kami. Nenek kesayangan putra Kami.

Sekilas Carsinoma Hepatoseluler (HCC)

Penyakit ini dikenal juga dengan istilah kanker hati. Gejalan umum yang sering dialami oleh penderita adalah rasa mual yang tidak enak, perut sakit seperti sakit maag (padahal itu pembengkakan hati) dan air seni yang bewarna kecokelatan seperti air teh. Di Indonesia, penderita penyakit ini paling banyak diindap oleh usia 50-60 tahun, dan biasanya dialami oleh laki-laki. Perbandingan penderita laki-laki dan perempuan adalah 2-6:1 orang. Di BEnua Eropa dan Amerika, HCC disebabkan oleh alcohol. Sementara penyebab lainnya adalah Alflatoksin (sejenis jamur yang biasanya berkembang dalam makanan), Infeksi Virus Hepatitis B, Penyakit Hati Metabolik, Senyawa kimia,  dan sebagainya.

Gejala Umum HCC:
1.    Mual
2.    Air seni bewarna kecokelatan (seperti teh)
3.    Perut sakit di bagian kanan atas
4.    Muntah
5.    Selera makan menurun
6.    Berat badan menurun
7.    Tubuh menjadi kuning

Jika sudah memiliki tanda-tanda tersebut, pasien diharapkan segera memeriksakan kesehatannya untuk mendapatkan penangan lebih intensif. Menurut rekan dokter keluarga Kami, jika dideteksi lebih awal, masih ada kemungkinan untuk diberi pengobatan dan sembuh. Namun, umumnya pasien HCC datang sudah dalam kondisi terlambat, karena  gejalan yang mirip sakit maag atau masuk angina dianggap biasa. Warna urin adalah indokator yang paling mudah untuk mendeteksi ketidakseimbangan metabolism di dalam tubuh. Tubuh yang sehat biasanya juga dibarengi dengan warna urin yang bening.

Sumber:
-    Medicastore.com
-    epository.usu.ac.id/bitstream/.../5/Chapter%20I.pdf by AMC Butar-butar - ‎2014
-    Picture : http://pengobatankankerserviks.web.id
 
Penulis : Nurhablisyah, Msi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jangan Sepelekan Mual, Bisa Jadi Ini Gejala Kanker Hati"

Post a Comment