Bagaimana sih Mekanisme Tuhas mengabulkan doa manusia?

Bagaimana sih Mekanisme Tuhas mengabulkan doa manusia?

Saat hujan gerimis turun, di dalam kepalaku seperti ada yang sedang debat kusir. Aku sendiri dan aku dalam bentuk pikiranku. Kami berdebat mengenai bagaimana Tuhan mengabulkan doa seorang hamba.

Picture Source : www.muslimterbaru.com

Tentu saja, seorang ateis sekalipun ia akan berharap, kekuatan yang lebih besar dari dirinya akan menolongnya di saat-saat kepepet atau terjepit. Saat berada dalam sebuah pertandingan, semua kontestas berharap menjadi pemenang. Saat wawancara masuk kerja, semua pelamar berdoa agar diterima. Dan sebagainya. Tapi bagaimana Tuhan memilih mengabulkan doa orang-orang tertentu?

Begitu banyak orang yang lebih mendirita di dunia ini. Ada perang di Palestina, ada orang miskin yang jatahnya dimakan oleh koruptor kaya raya. Orang yang tertindas itu bukannya tidak berusaha keluar dari ketertindasannya. Mereka berusaha sangat gigih, bahkan memberikan seluruh jiwa raga dan darahnya. Lihat saja masyarakat Palestina yang direbut tanahnya. Atau seorang bapak miskin yang memapah anaknya yang sudah sekarang ke rumah sakit, dan rumah sakit menolaknya karena si Bapak tidak bisa bayar  DP.

Apakah cara Tuhan mengabulkan doa seperti layaknya manusia menggunakan skala priorotas? Ada orang yang hidupnya sangat sempurna tanpa harus bersusah payah. Lalu, jika seseorang yang divonis mengindap penyakit berbahaya, dan berdoa sepenuh hati serta berusaha melakukan berbagai usaha, dan kemudian penyakitnya tidak bisa disembuhkan, sehingga ia harus bertahun-tahun berada di ICU, sementara pasien ini sudah tidak lagi memiliki dana untuk pengobatan dan berniat mengakhiri hidupnya. apakah artinya Tuhan mengabulkan doanya?

Pikiranku yang lain mengatakan bahwa ini adalah misteri Tuhan. Hanya Dia yang tahu. Lalu jika ini adalah misteri, tidak ada seorangpun yang tahu, apakah dengan demikian, kita berdoa setengah hati? Sukur-sukur jika diterima, kalau ditolak ya cari jalan keluar yang lain, sambil berdoa lagi, semoga jalan keluar yang lain ini, bisa dilirik oleh Tuhan.

Cukup mawas diri…
Itu kata pikiranku yang lain. Artinya, kalau Tuhan tidak berkenan ya sudah, emang sudah nasib. Toh kita tidak berencana lahir ke dunia ini. Walaupun manusia diberi akal pikiran dan kehendak, tapi tetap “Big Boss” yang pegang kendali. Kalau aku berkeluh kesah, meratap, dan merasa diri ini yang paling menderita, kok kayaknya gak pantes gitu. Ada lagi kok yang lebih menderita, si Bapak dengan anak sekarat plus mendapat penolakan dari rumah sakit, si Ibu yang anak balitanya ditembak zionis, atau pasien yang berada di ICU itu, bukankah mereka lebih prioritas?

Jadi waktu berdoa, aku akan tambahkan kalimat seperti ini..
Ya Tuhan, bukannya aku tidak yakin Engkau akan mengabulkan doaku, namun rasanya orang lain lebih membutuhkan pertolonganMu. Jika Engkau berkenan mengabulkan doaku, aku akan sangat senang dan bersyukur dan dalam waktu yang bersamaan, Kabulkan doa orang lain juga Ya Tuhan…

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagaimana sih Mekanisme Tuhas mengabulkan doa manusia?"

Post a Comment