Etika Menumpang Kendaraan

Etika Menumpang Kendaraan

Suatu ketika Saya dan 3 orang teman datang ke pesta pernikahan di wilayah Cijantung Jakarta Timur. Pulang dari pesta pernikahan, ada 2 orang teman lagi yang ikut menumpang mobil teman Saya, Rika. Pemilik mobil adalah kekasih Rika, Tomy. Rika dan Tomy dengan senang hati menerima teman-teman lain yang ikutan nebeng. Setelah mengantar semua teman yang tinggalnya tidak berjauhan. Tinggallah Saya, Rika dan Tomy di mobil. Namun setelah teman-teman itu pergi, kok ada bau yang tidak sedap. Oh, ternyata di karpet kursi paling belakang, ada serpihan kotoran kucing yang tertinggal. Tommy tidak marah, tapi terlihat sekali wajahnya bete. Ini akan menjadi pekerjaan tambahan baginya usai sampai di rumah. Rika jadi tidak enak, berkali kali minta maaf atas kelakukan teman-temannya. Saya juga tidak enak, saya menawarkan makan bakso sebagai penghilang kekesalan sejenak, untungnya Tomy dan Rika mau.


Nebeng atau menumpang kendaraan orang lain, kadang memang tidak bisa dihindari. Ada waktu-waktu tertentu kita memang membutuhkan kendaraan orang lain untuk membantu kegiatan kita. Untuk menjaga hubungan tetap baik antara penebeng dan pemilik kendaraan, berikut tipsnya:

  1. Sebelum masuk mobil, periksan sepatu/sandal kita. Apakah sepatu atau sandal kita kotor, sebaiknya bersihkan dulu sandal atau sepatu kita. Kalau sepatu/sandal kita sudah terlanur kotor, usahakan agar kaki tidak banyak bergerak, sehingga kotoran tidak menyebar ke seluruh karpet
  2. Jangan segan untuk menawarkan pemilik kendaraan  uang parkir, uang tol, atau patungan bensin, atau makan siang/cemilan.
  3. Saat ingin keluar mobil, perhatikan bagian kanan/kiri, buka pintu dengan hati-hati. Jangan sampai saat membuka pintu terkena kendaraan orang lain atau pagar/tembok
  4. Tutup pintu mobil dengam kekuatan yang cukup, tidak perlu dibanting! Di angkot saja kita sering membaca stiker, Dilarang membanting pintu. Membanting pintu mobil, selain menimbulkan suara yang gaduh juga membuat pintu jadi cepat rusak
  5. Saat duduk di depan (samping siopir), tidak membaca Koran/majalah. Karena dikhawatirkan menghalangi pandangan sopir melihat kaca spion.
  6. Saat duduk di samping sopir dalam perjalanan jauh, jangan enak-enakan tidur. Tawarkan sopir untuk sekedar minum air, permen atau makanan lain. Jika mau masuk pintu tol, dengan segera berikan kartu e-toll atau uang toll. Agar orang yang menyetir mobil tidak kerepotan
  7. Jagalah kebersihan mobil rekan kita, usahakan kalau termaksa makan dan minum di dalam mobil, kumpulkan sampahnya, untuk dibuang kemudian di tempat sampah. Makan dan minum yang rapi tidak banyak remah-remahan yang tumpah
  8. Jika saat nebeng, banyak barang-barang pemilik mobil yang berserakan, Tanya dulu apakah boleh dipindahkan. Dan sebaiknya mintalah izin untuk menyusun barang-barang tersebut sesuai dengan kebutuhan/keinginan pemilik mobil.
  9. Ucapkan terima kasih setelah menumpang
Nah, begitulah tips menumpang kendaraan kali ini, semoga bermanfaat.

Penulis Nurhablisyah, Msi.

Source Picture : Okeinfo.net

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Etika Menumpang Kendaraan"

Post a Comment