Review Film - Stoneheasrt Asylum - Orang Gila Mana Yang Kau Percaya? (Which Mad man you can trust?)

Stoneheasrt Asylum
Orang Gila Mana Yang Kau Percaya?
(Which Mad man you can trust ?)

Judul di atas adalah pertanyaan konyol. Namun bukankah semua manusia memiliki kemungkinan menjadi gila dan hidup dalam kekonyolannya?
Menonton film ini, membuat  saya bertanya-tanya mengenai proses produksi (baca: pendalaman cerita). Film ini diambil dari cerita pendek yang ditulis oleh Edgar Allan Poe dan diproduksi di tahun 2014. Kadang kegilaan memang diperlukan untuk membuat sebuah karya menjadi lebih bicara dan terl ihat keren.

Film dibuka dengan adegan seorang lelaki muda sekitar 30 tahun berjalan sendiri dalam hutan gelap, lembab dan berkabut. Suasana Nampak begitu mencekam, karena hutan yang sepi. Sang pria nampak agak khawatir berjalan sendirian. Hingga ia bertemu dengan penunggang kereta kuda yang berjalan bersama anak perempuan berusia sekitar 12 tahun. Kepada sang penunggang kereta kuda,  dr. Edward Newgate (diperankan oleh Jimm Strugess) bermaksud menuju ke RS Jiwa Stonehearst. Sampainya di depan gerbang, rumah sakit tidak terlihat, penunggang kuda dan putrinya meninggalkan begitu saja, dokter tampan itu.  Di depan gerbang, seorang penjaga berwajah tengil mempermainkannya namun akhirnya mengizinkan dokter itu masuk.

Rumah Sakit Jiwa itu sangat terisolir, bentuknya mirip kastil era Victoria yang megah dan kokoh. Menurut pengelola rumah sakit, dr. Silas  Lamb (Ben Kingsley), pasien di rumah sakit itu terdiri dari berbagai orang dari berbagai golongan. Ada golongan bangsawan, sampai manusia raksasa yang biasa dipertontonkan di arena sirkus. Di sana juga ada, seorang pasien cantik, Eliza Grave (Kate Beckinsale) yang diasingkan oleh keluarga dan suaminya karena memiliki perilaku aneh. Eliza sangat menghormati dan menyayangi suaminya, namun keluarganya terpaksa harus mengirim  Eliza untuk menyelamatkan nama keluarga.

Dr. Edward Newgate digambarkan sebagai karakter yang penuh kasih, lembut dan pintar. Hingga suatu ketika ia menemukan penjara bawah tanah yang berisi orang-orang waras. Ternyata, rumah sakit jiwa itu sudah dikuasi oleh pasien rumah sakit Jiwa. Pemimpin rumah sakit yang asli, dr.  Benjamin Salt ada di bawah tanah, terpenjara dan disiksa. Demikian juga para pengawal dan perawatnya. dr. Edward, berusaha mencari tahu mengapa pasien-pasien itu bertindak seperti ini. Iapun menyusun rencana untuk membebaskan dokter dan para  perawat yang asli. Dr. Edward juga berhasil menguak motivasi Lamb melakukan hal ini. Ternyata masa lalu Silas Lamb di medan perang yang mengerikan membawanya kehilangan akal. Sebagai seorang jenderal, Lamb banyak kehilangan anak buahnya. Suatu ketika, di barak kesehatan, puluhan anak buahnya tergolek pasrah meminta pertolongan medis. Lamb tidak tega melilhat prajuritnya menderita, dan menarik menembakkan pelurunya kepada semua prajuritnya hingga tewas.

Metode “penyembuhan” yang dilakukan oleh dr. Salt juga sangat mengerikan. Pasien disiram berkali kali dengan air dingin, duduk di kursi, diangkat ke atas lalu diputar-putar. dr. Salt memperlakukan pasien nya seperti tikus percobaan, termasuk Lamb. Lamb menjadi dendam dan menginginkan Salt merasakan penyiksaan ini. Namun, ketika Lamb bertemu Edward, ia menyukai metode Edward dalam mendekati pasiennya, sangat lembut dan penuh kesabaran. Hingga akhirnya, Edward tidak bisa menahan dirinya untuk tidak jatuh cinta pada Eliza. Inilah yang membuat Edward ingin mengeluarkan Eliza dan “orang waras” lain keluar dari rumah sakit ini.

Cerita yang diambil di tahun 1899 memiliki tata setting dan pencahayaan yang baik, juga alur cerita yang penuh kejutan. Lalu bagaimanakah Edward bisa pergi dari kastil kejam itu? Itu bukan pertanyaan puncaknya, karena tidak ada yang tahu siapakan sebenarnya Edward? Hingga seorang dakter bernama Edward Newgate yang asli datang 3 minggu setelah Rumah Sakit Jiwa itu berhasil dinormalkan.

Penulis : Nurhablisyah, Msi

Tweet

Subscribe to receive free email updates: