Pesan Cinta Itu Bernama Aaira

Pesan Cinta Itu Bernama Aaira
10 tahun yang lalu, saat menikah, aku membayangkan bahwa sumber kebahagiaan dalam pernikahan adalah ketenangan, kesehatan, suami setia, harta yang cukup dan dititipkan anak oleh Allah SWT. Maka ketika dalam waktu 2 tahun, buah hati tak kunjung tiba, perasaanku gelisah. Saat orang lain memiliki bayi, aku diliputi rasa iri dan rindu yang amat sangat. Aku lupa, semua kejadian yang menimpa kita adalah kehendak Allah SWT. Dan tidak ada satupun ayat di Al Qur’an yang menyebutkan bahwa harta dan anak adalah karunia. Justru sebaliknya, mereka adalah ujian.


Adalah Aaira Hazeqa Hibban, ponakanku yang cantik, yang kini berusia 4 tahun. Saat  kandungan mamanya Aaira berusia 6 bulan  (Islamiansyah, Kami memanggilnya dengan “Mia”), Mia dideteksi memiliki miom. Namun dokter mengatakan, Miom yang tidak menganggu bisa saja mengecil dan hilang dengan sendirinya seiring usia janin yang makin besar. Benar saja, saat usia kandungan Mia 9 bulan, Aaira lahir secara normal. Ibuku adalah bidan yang menolong Aair lahir ke dunia. Aaira memiliki kedekatan yang erat dengan neneknya. Bayi mungil dengan senyuman menawan itu tumbuh sehat dan ceria. Senyuman Aaira selalu melelehkan Kami, matanya yang bulat dan bersinar seperti mengatakan bahwa indahnya hidup dikelilingi saudara sepupu yang tercinta. Aaira kecil selalu menjadi pusat perhatian ketika Kami berjalan bersamanya. Semua orang ingin dekat dan membuatnya tersenyum.

Tepat usia Aaira 3 tahun 2 bulan di tahun 2012, Aaira panas tinggi dibawalah dia ke rumah sakit besar di Cibubur. Saat itu tubuhnya bengkak, dokter anak yang menanganinya mendiagnosa Aaira terkena infeksi ginjal. Almarhum ayah Kami meninggal akibat ginjal, maka kata-kata penyakit ginjal membuat jantung keluarga besar kami bergetar hebat. Ibuku, tak percaya. Sakit ginjal tidak timbul dari hitungan hari. Ibuku menyarankan agar dokter memeriksa ulang, terutama trombositnya. Pengalaman lebih dari 30 tahun di puskesmas membuat intuisi mama bekerja sangat cepat. Benar saja! Trombosit Aaira drop, namun penanganan selama 3 hari terakhir salah, Aaira tidak diguyur cairan. Menjelang maghrib, pihak rumah sakit dan keluarga Kami serabutan mencari ruangan PICU (ruang perawatan intensif untuk anak). Alhamdulillah Rumah Sakit Premier Jatinegara memiliki ruangan PICU, staf dan dokter di rumah sakit ini juga sangat cekatan. Namun kondisi Aaira sangat lemah, ia shock 2 kali dan harus dipicu jantung. Selama  satu bulan lebih Aaira terbaring lemas di PICU. Kanan, kaki nya sudah penuh oleh selang infus. Namun Allah memberikan Aaira kekuatan. Aaira selamat dan boleh pulang berkumpul bersama Kami. Jangan ditanya berapa biaya pengobatan selama dipicu. Ayah dan ibu Aaira harus menjual segala harta yang mereka kumpulkan. Adikku sudah menjadi Gharin! Seberapa besar bantuan kami, belum cukup untuk menutupi semua.

Akibat perawatan selama di PICU, tangan kiri Aaira tidak bisa digerakkan, jalannya pun menjadi pincang sebelah. Namun ini tidak mengurangi senyum di wajah Aaira yang teduh. Kami pun selalu menganggapnya sebagai si obat kesepian. Senyumannya selalu membakar semangat ayah dan ibunya. Aaira juga tidak boleh sakit flu dan demam. Karena jika terjadi demam, maka ia akan tidak sadarkan diri. Aaira tidak boleh sekolah, karena khawatir akan terinfeksi dan sakit lagi. Dalam satu tahun Aaira bisa 2-3 opname. Namun yang membuat kami lebih khawatir adalah. Aaira jadi sering kejang. Tangan dan matanya sering bergerak sendiri. Kalau jatuh, Aaira tidak merasakan sakit, tidak merasakan lapar dan lainnya. Ini pasti ada yang salah. Ibunya kemudian membawa Aaira ke rumah sakit paling “keren” di wilayah Selatan. Aair lalu divonis meningitis dan harus mengkonsumsi obat syaraf dosis tinggi dengan harga obat yang mahal sekali agar kejangnya berkurang. Belum lagi biaya konsultasi dokter dan perawatan lain. Adikku sudah tidak tahu lagi harus cari uang kemana. Obat ini juga menimbulkan efek baru, setelah minum obat, Aair seperti orang teler. Bicara ngawur! Kadang hiperaktif, dan jatuh-jatuh. Aaira tidak seperti Aaira yang Kami kenal. 

Berkat informasi dari seorang teman, Aaira direkomendasikan ke rumah sakit swasta di wilayah Pondok Labu. Bertemulah orang tua Aaira dengan dokter dari Jepang. Dokter ini sangat kaget setelah mengetahui riwayat Aaira dan obat yang dikonsumsi Aaira selama hampir  bulan. Itu obat keras, di dunia internasional sudah tidak dipakai! Orang tua Aaira seperti tersiram air es di suasana gersang. Ya Allah! Kemanalah kami harus mencari pertolongan, berikan petunjuk yang terbaik Ya Rabb, jerit Mia dalam hati. Aaira lalu mendapat obat baru yang harganya murah. Akhir tahun 2015, Aaira mulai perawatan di dokter baru dengan obat yang baru. Alhamdulillah kejangnya jauh berkurang. Biasanya Aaira kejang 2-3 kali sehari, saat treatment yang baru, kejangnya berkurang hingga 4 hari sekali. Aaira juga sudah menunjukkan respon yang lebih baik. Sudah merasakan rasa lapar, rasa sakit, sudah bisa becanda dan mulai sekolah lagi.

Semalam, 24 Februari 2015, Aaira tak sadarkan diri. Ia dibawa ke rumah sakit di Jakarta Selatan dan kembali masuk PICU. Setelah di MRI, terlihat perkapuran di otak kanan Aaira. Inilah yang membuat Aaira tidak sadarkan diri. Aaira terbangun sambil menangis sambil menatap wajah ibunya. Apalah yang kau rasakan duhai bidadari cinta? Begitu cintanyaKah Allah padamu hingga pesan ini hanya Kau yang merasakan? Air mata Mia mungkin masih tersisa. Makanan selezat apapun nampak tidak berselera. Teka teki apalagi yang Allah hendak sampaikan kepada orang tuanya? Tentulah ini ujian. Kamipun paham, namun untuk menghadapinya sungguhlah tak mudah kawan. Akhirnya Kami memohon dan tidak pernah berhendi berdoa, sekiranya ini adalah pesan cinta dari Yang Maha Kuasa, Maka mudahkanlah Kami memaknainya, hingga meningkat keimanan dan kesabaran Kami. Dimudahkan lisan dan perbuatan ini untuk berbagi.

PS: Jika ada diantara kawan-kawan sekalian yang memiliki informasi mengenai pengapuran pada otak, sudilah kiranya berbagi bersama Kami yang bodoh ini. Kepada para dokter, terima kasih banyak atas usaha dan ilmu yang dibagi bersama keluarga Kami. Kami tak ada dendam, Kami paham semua itu sudah diusahakan sesuai kemampuan. Sebab itulah Kami ucapkan terima kasih, dan mudah-mudahan Aaira bisa sehat dan ceria seperti sedia kala.

Penulis : Nurhablisyah, Msi.

Subscribe to receive free email updates:

16 Responses to "Pesan Cinta Itu Bernama Aaira"

  1. Cepet sembuh anak cantik.. Allah memberikan cobaan ini pasti ada hikmahnya.. dan orang2 kuatlah pilihaNya.. Sabar ya mama dan papanya Aaira selalu semangat untuk buah hati tercinta.Semoga Allah kasih ke mudahan

    ReplyDelete
  2. Smg AllaaH SWT segera angkat penyakit Aaira.. Aamiin..

    ReplyDelete
  3. Aira, you are so beautiful. Allah will always take care of you..
    Peluk cium dari saya dan Lintang (3,5th) anak saya...

    ReplyDelete
  4. semoga lekas sembuh ya, nak... semoga lekas pulih sehat sprt dulu lagi.
    aamiiin

    ReplyDelete
  5. Mba hub segera dr indah di rs brawijaya 0217211337 beliau ahli stem cell therapy yg bisa menyembuhkan banyak macam penyakit melalui regeneratif sel. Pengalaman pribadi,gagal ginjal pun bisa sembuh. Segera buat janji dgn dr indah dan bawa rekam medisnya. Good luck!

    ReplyDelete
  6. Semoga dimudahkan proses penyembuhan Aaira yang cantik & keluarga dimudahkan rezekinya untuk biaya pengobatan juga diberikan ketabahan & keikhlasan menerima ujian ini, amiin ya robbal alaamiin.
    Tetap jaga kesehatan ya untuk keluarga yg selalu mendampingi Aaira.
    Salam peluk dari saya & Sena (3,5 th) anak saya.

    ReplyDelete
  7. Lekas sembuh aira kecil nan cantik...
    Semoga Allah segera mengangkat sakit aira, disembuhkan dan diberikan kesehatan kembali Aamiin ya Allah :)

    ReplyDelete
  8. Lekas sembuh dan pulih ya aira cantik... Semoga Allah segera mengangkat sakit mu... amin *hug

    ReplyDelete
  9. subhanallah ,, syafakillah aira sayang ,, semoga allah memberi kesembuhan dan kesabaran yang super untuk kedua orang tuanya aamiin .

    ReplyDelete
  10. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk Aira dan orang tuanya. Salut untuk keluarga terutama orang tua Aira yg diberi ketabahan luar biasa meghadapi ujian Allah. Semoga diberi ganjaran pahala yg berlimpah. Di daerah cawang ada RS. PUSAT OTAK NASIONAL, apakah disana bisa menangani kasus Aira?? Maaf klo saya tdk bisa memberikan informasi yg dibutuhkan.

    ReplyDelete
  11. Syafakillah, sayang..

    ReplyDelete
  12. Ya tuhan..doa sy buat ade aira smg cepat sembuh sayang tuhan sayang aira. Buat mama papa semangat ya berjuang terus demi kesembuhan aira cantiknya.pasti diksh jalan terbaik. GOdbless

    ReplyDelete
  13. YaAlloh Yg Maha Penyembuh.beri jalan syariatnya ke dokter mana Aira berobatnya? Aamiin

    ReplyDelete
  14. Mba, coba berobat ke pusat tradisional & komplimentari
    cik man ( datuk badri)
    No. 15 & 15A, Jalan Anggerik Doritis BB 31/BB, seksyen 31 Kota Kemuning 40460 Shah Alam Selangor
    Telp: 03-5121 0098
    hp: 019-365 1595
    fax: 03-5122 0366

    banyak org dr indonesia berobat kesana alhamdulillah sembuh. Ibu dari sahabat sepupu saya sembuh dari kanker otak. Tmn ibu saya 3thn selalu keluar masuk rmh sakit krn tidak kuat untuk berdiri lama. Ternyata disana diketahui diparu2nya ada timus.

    ReplyDelete
  15. Aaira sayang cpt sembuh ya cantik...
    Untuk mama papa aaira yg sabar ya, semangat buat kesembuhan aaira.. Allah bersama org2 yg bersabar.. Semoga Allah SWT mengangkat penyakit aaira dan diberikan kesembuhan, di mudahkan dan dilancarkan proses kesembuhannya..

    Mungkin bisa pengobatan alternatif dengan pak sarno, alamatnya Komplek visar indah pratama dua blok vzc 10 jln delima dua, dengan no telp 085282612277.
    Ini berdasarkan pengalaman teman yg pernah pengapuran otak, selain berobat ke dokter dia jg melakukan pengobatan alternatif dengan pak sarno. Alhamdulillah sejauh ini membaik dan tdk ada masalah, pak sarno biasa mengobati dr anak kecil sampai dengan dewasa.
    Untuk berobat RS dan dokter mana nya nanti coba saya tanyakan lg dengan teman saya.
    Mudah2an info ini bisa membantu.
    Cepat sembuh ya aaira cantik.
    Kiss sayang dr saya dan adik shakil (anak saya usia 14 bulan)

    ReplyDelete
  16. Get well soon, Aaira. Tuhan menyertai mu senantiasa. Jangan takut, tetap percaya dan teruslah berdola.

    Saya ke blog ini hanya untuk cari informasi pendukung belajar, dan sangat tersentuh dengan kisah ini.

    Jika ada informasi mengenai pengapuran otak, pasti saya infokan.

    Boleh tau bagaimana kabar Aaira sekarang ?

    Sekali.lagi, semoga cepat sembuh, Tuhan berkati Aaira dan keluarga senantiasa..

    ReplyDelete